Sabtu, 17 Juli 2010

Kesiapan Bersekolah


Taman kanak-kanak merupakan tahap awal dari pendidikan formal seorang anak. Keberhasilan dan kegagalan dari masa sekolah awal akan mempengaruhi kesejahteraan, rasa percaya diri dan motivasi anak.
Pengalaman belajar akan mempengaruhi perilaku anak selama hidupnya. Saat memulai sekolah bagi seorang anak merupakan masa yang penting, yaitu saat anak tersebut siap untuk mengikuti kegiatan di kelas. Kesiapan atau readliness didefinisikan sebagai suatu proses yang muncul seiring dengan waktu. Kesiapan ini tidak dicapai dalam waktu singkat dan tidak dapat di evaluasi dengan uji yang sederhana.
Kesiapan seringkali dihubungkan dengan usia kronologis, sebagai suatu tingkat ketrampilan, sebagai proses, dan sebagai suatu hubungan. Beberapa ahli menggambarkan kesiapan bersekolah sebagai suatu proses atau hubungan interaktif antara anak, keluarga dan lingkungan, dan sekolag sehingga terjadi keberhasilan atau kegagalan perkembangan emosi dan kognitif dan sosial anak tersebut.
Setiap anak mempunyai kemampuan untuk belajar dan wajib mengikuti program pendidikan. Seusai dengan AAP (american academy of pediatrics) , semua anak diwajibkan mengikuti pendidikan dengan memperhatikan variasi perkembangan individu.

KEMAMPUAN BELAJAR ANAK

Faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar seorang anak meliputi faktor sosial demografi dan kesehatan. Faktor yang dapat menyebabkan kegagalan sekolah meliputi kemiskinan, jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan ibu yang rendah, gangguan bicara, berat badan lahir rendah, enuresis, dan paparan asap rokok. Sekitar 32-50% anak mempunyai satu faktir kesulitan belajar dan sekitar 15% mempunyai lebih dari 1 faktor risiko. Paparan terhadap beberapa faktor resiko meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah sosioemosional.

Faktor lain yang berperan adalah depresi orangtua, penggunaan obat, kekerasan dalam tumah tangga, tuna wisma, kelainan psikiatrik, dan paparan terhadap stressor berulang. Faktor resiko perlua dideteksi sejak dini sehingga intervensi dapat dilakukan sebelum masalah sekolah menjadi nyata.

KOMPONEN KESIAPAN SEKOLAH

National Education Goals Panel (NEGP) menyatakan bahwa terdapat 3 komponenutama yang menentukan kesiapan bersekolah: yaitu kesiapan anak, kesiapan sistem sekolah, dan dukungan keluarga dan lingkungan

Berikut ini adalah beberapa ketrampilan yang berhubungan dengan kesiapan bersekolah:

Taman kanak-kanak

-mengenal warna

-berhitung 1-10

-bercerita

-bermain dengan teman sebaya

-mengenal huruf

-menggambar orang

-menulis nama

Sekolah Dasar

-mengenal huruf besar dan kecil

-mengenal angka 1-10

-meniru tulisan huruf dan angka

Mengerti berat, panjang, dan volume

-membaca kata sederhana

-mengetahui alamat dan tanggal lahir

-bekerja sama dengan anak lain

Sementara , ketrampilan sosial, emosional dan perilaku yang meningkatkan kesiapan bersekolah adalah :

Kemungkinan berhasil dalam sekolah bila :

-identifikasi emosi diri sendiri dan orang lain

-berhubungan dengan guru dan teman dalam cara yang positif

-mengendalikan perasaan marah, frustasi ,tertekan dalam keadaan tertentu

-menikmati proses belajar akademis

-bekerja mandiri dan bekerja sama dengan teman sekelas

Kemungkinan gagal dalam bersekolah, bila :

-terlibat dalam berkelahi, memukul, berteriak,atau perilaku agresif lain

-tidak dapat mengendalikan perilaku impulsif

-tidak dapat melakukan tugas

-tidak dapat bekerja sama dengan teman sekelas

-mencari perhatian terus menerus dari teman dan guru

-tidak mempedulikan guru dan teman

Konsep kesiapan bersekolah bersifat kompleks, meliputi perkembangan, kemampuan kognitif anak, serta lingkungan. Persiapan anak untuk bersekolah meliputi identifikasi faktor resiko kegagalan sekolah seperti kemiskinan berat lahir rendah, dan perkembangan terlambat.
Peran kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan termasuk skrining perkembangan, intervensi dini pada anak bermasalah. Tenaga kesehatan juga perlu berkomunikasi dengan orangtua serta guru bila anak memiliki resiko tertentu dalam bersekolah.



0 komentar:

Posting Komentar