Kenali apa yang terjadi tiap trimester, dan kita pun lebih mudah mengendalikan emosi
Baru dua jam Anda merasa begitu bahagia dengan tumbuhnya si kecil dalam rahim Anda. Kini, Anda menangis tersedu-sedu tanpa alasan yang jelas. Kira-kira kenapa ya?
Jangan khawatir. Gejolak emosi seperti ini wajar dialami ibu hamil. Tentu saja asal tidak berlebihan. Penyebabnya antara lain karena perubahan sejumlah hormon didalam tubuh Anda yang sedang menyiapkan berbagai “fasilitas” bagi janin yang seadng tumbuh. Emosi Anda
TRIMESTER I : serba khawatir
Para calon ibu biasanya dibayangi rasa takut terhadap kemungkinan terjadinya keguguran. Calon ibu mungkin juga dihantui perasaan cemas yang berlebihan akan kondisi janinnya. Apalagi jika ini adalah kehamilan pertama.
Bermacam perasaan ini membuat ibu hamil, mungkin termasuk Anda, merasa seperti terkucil dari lingkungan. Bisa jadi Anda merasa tertekan karena keinginan Anda untuk terus membicarakan masalah yang berhubungan dengan kehamilan Anda sering berbeda dengan topik pembicaraan orang-orang sekitar. Jalan keluarnya?? Bergabunglah dengan kelompok calon ibu. Keinginan Anda bertukar pikiran dan perasaan pastik akan terpuaskan.
Seringkali, gejolak emosi tersebut merupakan suatu “pernyataan” atau keinginan untuk lebih diperhatikan orang-orang di sekitarnya, terutama suami tercinta. Hal yang wajar, namun , bila perubahan emosi yang dialami sudah masuk ke tahap depresi, maka sebaiknya waspada. Karena stres akan menyebabkan pembuluh darah di rahim pun berkurang. Ini bisa menyebabkan aliran darah ibu ke janin berkurang dan janin pun menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi.
Ibu yang stres atau bahkan depresi akan meningkatkan hormon stres dan aktivitas otak janin. Akibatnya ketika lahir, si kecil pun menunjukkan gejala depresi, misalnya hiperaktif atau hipoaktif, temperamental atau tidak memeliki kontrol diri yang baik.
TRIMESTER II : penuh kebahagiaan
Memasuki bulan ke 4, perasaan cemas dan khawatir umunya berangsur-angusr hilang. Kini berganti perasaan sangat bahagia saat Anda mulai merasakan gerakan janin.
Di lain pihak, perhatian penuh dari pasangan sejak awal kehamilan, akan membuat calon ibu semakin merasa “bergantung” kepada suami. Tak heran, bila sedikit saja suami mengabaikan istrinya yang sedang hamil, muncul rasa khawatir dalam diri sang istri. Perasaan khawatir “ditinggal” pasangan itu sebetulnya karena calon ibu merasa tidak percaya diri dengan penampilan dan bentuk tubuhnya saat ini.
Padahal justru banyak suami yang berpendapat istrinya justru semakin cantik,seksi dan memikat ketika sedang hamil. Maka tak ada salahnya pada trimester ini Anda mulai mengenakan pakaian-pakaian hamil yang cantik.
Sejalan dengan perasaan bahagian dengan kehamilanya ini, emosi dan rasa percaya diri kembali stabil. Itu sebabnya banyak ibu hamil yang dapat menikmati kembali hubungan intim pada masa ini.
TRIMESTER III : sering melamunBiasany, tiga bulan terakhir ini dirasakan sebagai bulan-bulan penuh suka cita. Janin di dalam kandungan Anda dianggap sudah cukup kuat dan “matang”, sehingga rasa khawatir akan kemungkinan terjadinya keguguran sudah makin kecil.
Namun tidak sedikit ibu hamil masih diganggu perasaan gelisaj. Calon ibu kerap melamun dan berimajinasi, umumnya karena kekhawatiran akan peran barunya kelak dan kemampuannya untuk menjadi ibu yang baik.
Tidak sedikit calon ibu yang di landa letih dan jenuh dengan kehamilannya. Konflik yang sering terjadi berkisar pada keinginan yang sangat besar untuk segera “bebas” dari kehamilan, sekaligus perasaan takut menghadapi proses persalinan. Tak perlu khawatir karena yang Anda rasakan ini hampir dialami setiap calon ibu. Bahkan, tidak sedikit ibu yang tengah menjalani kehamilan ke-2 dan ke-3 masih dihantui oleh perasaan serperti itu. Hanya saja memang tidak sehebat yang dirasakan calon ibu pertama. Biasanya pada bulan ke-9 menjelang hari H persalaninan banyak ibu hamil yang tampak kelelahan , tidak bersemangat dan mudah tersinggung.Untuk mengatasi semua itu. Biasakan selalu berpikir positif, dan sadarlah bahwa semua yang Anda rasakan dan jalani hanyalah bersifat sementara. Sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi rasa takut ini, tentu tak lupa berserah diri kepada Sang Maha Pencipta.
Selasa, 13 Juli 2010
Gejolak Emosi Calon Ibu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
keren euyyy...
ditunggu tulisan yang lain yaaa. usul: bikin tulisan ttg baby blues juga dong....
okay mbak... siipp....tunggu artikel selanjutnya ya....
Posting Komentar